Gila ! Tahanan Di Polsek Mati Dihajar Massa
LOMBOK -- Tiga orang yang diduga pelaku perampokan di Lombok Barat, Kamis, 28 Januari tewas dibantai massa. Satu pelaku lebih dulu tewas dimassa di Desa Kedaro, Sekotong. Dua di antaranya tewas setelah dibantai massa di dalam tahanan Polsek Sekotong. Satu pelaku dalam tahanan itu sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara.
Sayang, belum sempat diberikan tindakan medis pelaku sudah tewas.
Informasi yang dihimpun Fajar menyebutkan, kasus pembantaian bermula dari kasus perampokan di Desa Kedaro, Sekotong, dini hari kemarin. Pelaku perampokan diduga empat orang.
Mereka awalnya berhasil membawa kabur uang jutaan rupiah serta sejumlah cincin dan kalung emas.
Kasus perampokan ini rupanya diketahui masyarakat di desa tersebut. Mereka lantas mengepung kawanan rampok itu. Satu pelaku yang disebut-sebut berinisial, Ad warga setempat lebih dulu tewas setelah dibantai massa. Tiga lainnya berhasil melarikan diri.
Sekitar pukul 06.30 Wita, massa yang melakukan pengejaran hingga ke hutan, menemukan dua orang yang diduga pelaku perampokan. Mereka sempat diinterogasi warga, tapi tidak mengaku sebagai pelaku perampokan. Atas inisiatif warga, keduanya dibawa ke Mapolsek Sekotong untuk diperiksa.
Di Polsek, keduanya mengaku sebagai pelaku perampokan dan di dalam tubuhnya ditemukan barang bukti hasil rampokan.
Rupanya massa yang marah tidak puas hanya membantai satu pelaku perampokan. Mereka kemudian mengincar dua orang lainnya yang ditahan di Polsek Sekotong.
Kepada polisi masa mendesak agar kedua tersangka perampokan itu diserahkan kepada mereka, namun polisi menolaknya.
Akibatnya kantor Polsek Sekotong menjadi sasaran kemarahan warga. Mereka melempari kantor polisi itu hingga sejumlah bagian kantor Polsek rusak. Ribuan massa juga berupaya merangsak masuk ke dalam polsek.
Upaya puluhan anggota polisi menahan rengsekan massa tidak berhasil. Massa pun berhasil membobol pertahanan polisi dan masuk ke dalam ruangan Mapolsek.
Massa sempat merusak pintu dan memecahkan jendela serta sejumlah peralatan kantor sebelum menuju ruang tahanan.
Tanpa bisa dicegah, massa masuk ke dalam ruang tahanan dan langsung membantai dua tersangka perampokan dengan senjata di tangan mereka yang kebanyakan berupa bambu runcing.
Banyaknya massa yang menyerang membuat kedua tersangka yang diketahui bernama Burhanudin dan Sanusi tidak berkutik.
Setelah korbannya sudah tewas, massa menyeret keduanya ke luar kantor Mapolsek. Aparat rupanya melihat peluang menyelamatkan dua tersangka tersebut. Beberapa aparat dengan sigap meraih kedua korban yang terlihat sudah tidak bergerak itu ke dalam mobil Dalmas. Selanjutnya aparat melarikan dua tubuh penuh luka itu ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB. Sayang, kedua korban sudah tewas setibanya di RS Bhayangkara.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Agus Supriyanto menjelaskan, saat dilarikan ke RS, kedua korban masih dalam keadaan hidup.
Agus mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal mengamankan kedua tersangka agar tidak dibantai massa. Bahkan telah menerjunkan 200 aparat yang terdiri atas anggota Polres Lombok Barat hingga Dalmas dan Brimob Polda NTB untuk mengamankan kedua tersangka itu. Hanya saja banyaknya massa yang marah dan merangsek masuk tidak bisa diatasi aparat, sehingga terjadilah pembantaian tersebut.
Anda lihat sendiri, massa yang datang sangat banyak sehingga tidak bisa kita atasi, katanya.
Agus mengakui, para pelaku merupakan tersangka perampok yang dikenal sadis. Dalam melakukan aksinya mereka tidak segan-segan melukai korbannya. Bahkan mereka juga sampai memperkosa istri dan anak korbannya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Sekotong yang kemarin turut menyerbu Mapolsek mengaku sangat emosi terhadap para tersangka itu. Mereka mengaku kerap dirampok bahkan beberapa diantaranya dilukai para tersangka.
0 comments:
Posting Komentar