30 September 2010

Kerusuhan Lagi! Apa Yang Terjadi Dengan Orang Indonesia?

Jika agan-agan simak akhir-akhir ini, ada 2 kerusuhan serius yang membawa korban jiwa. Walaupun terpisah jarak, yang satu di Tarakan, Kaltim, dan satunya lagi di depan PN Jakarta Selatan., namun ada satu kesamaan yaitu keduanya dimulai dengan selisih paham dan aroganisme.


Entah apa yang di makan orang Indonesia sekarang, sehingga mereka bisa kejam dan beringas seperti itu. Sanak saudara bahkan kawan sendiri dibunuh. Suasana mencekam seakan jadi pilihan. Apa yang terjadi gan? Apakah karena kesulitan ekonomi bisa menyebabkan mereka mencari pelampiasan dengan menghajar kawan sendiri? Berikut ane rangkum kronologis kedua kerusuhan terakhir, supaya agan bisa membandingkan betapa tidak pentingnya masalah yang mereka besar-besarkan sehingga harus di bayar dengan nyawa.


Kronologi Lengkap Kerusuhan Tarakan versi Polri



Kronologi kerusuhan di Tarakan 26 September 2010 malam yang melibatkan kelompok suku Bugis dan suku Tidung menurut kacamata Polri sebagai berikut.

Minggu sekitar pukul 22.30 WITA
Sdr Abdul Rahmansyah warga Juanta Permai sedang melintas di Perum Korpri Jl Seranai III, Juata Kec Tarakan Utara, Kota Tarakan. Secara tiba-tiba dikeroyok 5 orang tidak dikenal sehingga Abdul Rahmansyah luka-luka di telapak tangan.

Selanjutnya Abdul Rahmansyah pulang ke rumah untuk meminta pertolongan dan diantar pihak keluarga ke RSU Tarakan berobat.

Senin 27 September 2010, pukul 00.30 WITA, Abdullah (56) ayah Abdul Rahmansyah beserta 6 orang keluarga dari Suku Tidung berusaha mencari para pelaku pengeroyokan dengan membawa senjata tajam berupa mandau, parang dan tombak.

Mereka mendatangi sebuah rumah yang diduga sebagai rumah tinggal satu diantara pengeroyok di Perum Korpri Jl Seranai III, Juata, Tarakan Utara Kota Tarakan.

Penghuni rumah yang mengetahui bahwa rumahnya akan diserang segera mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa badik dan parang. Kemudian terjadilah perkelahian antara kelompok Abdullah (warga Suku Tidung) dengan penghuni rumah tersebut (kebetulan warga Suku Bugis Latta). Akibatnya Abdullah meninggal dunia terkena sabetan senjata tajam.

30 menit kemudian
terjadi penyerangan di Perum Korpri Jl Seranai III, Tarakan Utara, Kota Tarakan yang dilakukan sekitar 50 orang dari Suku Tidung bersenjata mandau, parang dan tombak. Terjadi pengrusakan terhadap rumah milik Noodin (Warga Suku Bugis Letta).

Pukul 05.30 WITA terjadi lagi aksi pembakaran rumah milik Sarifuddin (Warga Suku Bugis Latta), Warga Perum Korpri Jl. Seranai Rt 20 Kel Juata Permai, Tarakan Utara.

Pukul 06.00 WITA, sekitar 50 orang warga Suku Tidung mencari Bapak Asnah (Warga Suku Bugis Latta), namun berhasil diamankan anggota Brimob.

Pukul 10.00 WITA, massa kembali mendatangi rumah tinggal Noodin (Warga Suku Bugis Latta) dan langsung membakarnya. Selanjutnya terjadi aksi pengrusakan terhadap 4 sepeda motor yang berada di rumah Noodin.

Pukul 18.00 WITA, terjadi pengeroyokan terhadap Samsul Tani (Warga Suku Bugis), Warga Memburungan Rt 15 Kec Tarakan Timur, Kota Tarakan.

Pukul 20.30 WITA hingga 22.30 WITA bertempat di Kantor Camat Tarakan Utara berlangsung pertemuan yang dihadiri untur Pemda setempat seperti Walikota Tarakan, Sekda Kota Tarakan, Dandim Tarakan, Dirintelkam Polda Kaltim, Dansat Brimob Polda Kaltim, Wadir Reskrim Polda Kaltim serta perwakilan dari Suku Bugis dan Suku Tidung.

Hasil pertemuan adalah sebagai berikut :
1. Sepakat untuk melihat permasalahan tersebut sebagai masalah individu.
2. Sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada hukum yang berlaku.
3. Segera temukan pelaku.
4. Seluruh kegiatan pemerintahan dan perekonomian berjalan seperti biasa.
5. Elemen masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama mendukung upaya penegakkan hukum.
6. Mengatasi akar permasalahan secara tuntas.
7. Tidak menciptakan pemukiman yang homogen.
8. Seluruh tokoh elemen masyarakat memberikan pemahaman kepada warganya agar dapat menahan diri.
9. Peranan pemerintah secara intern terhadap kelompok etnis.

Selasa 28 September 2010 pukul 11.30 WITA, telah diamankan 2 orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan Abdullah yaitu

1. Sdr BAHARUDIN alias BAHAR (20 Thn), berperan pelaku penebas parang.
2. Sdr BADARUDIN alias ADA (16 Thn), berperan membantu.

Namun pada Selasa malam (28 September 2010) pukul 20.21 WITA, terjadi lagi bentrokan warga dan aksi pembakaran terhadap rumah milik H SANI (salah seorang tokoh Suku Bugis Latte Pinrang. Massa yang diperkirakan berjumlah 300 orang melakukan aksi tersebut yang mengakibatkan 1 (satu) rumah terbakar, 2 (dua) korban meninggal dunia atas nama: PUGUT (37) dan MURSIDUL ARMIN, dan 4 luka-luka.

Mabes Polri telah mengirimkan 172 personil Brimob dari Kelapa dua untuk memback up ke Polres Tarakan. Pasukan telah diberangkatkan pukul 04.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta tiba di Tarakan pukul 07.30 WITA. (divhumas polri/ tribunnews.com)




Kronologi Kerusuhan di Depan Pengadilan Jakarta Selatan



Dua kelompok massa saling menyerang di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.15 saat akan dilangsungkan kasus kerusuhan di tempat hiburan Blowfish yang terjadi awal April lalu.

Akibat kerusuhan tersebut, empat orang dikabarkan tewas dan belasan lainnya terluka. Salah satu korban luka adalah Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Eddy.

Sidang kasus Blowfish tersebut rencananya dimulai pukul 13.00. Berikut ini kronologi kerusuhan di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan siang tadi (29/9).

12.00 WIB - Seusai sidang kasus Susno Duadji, massa pendukung korban kasus kerusuhan Blowfish meninggalkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk makan siang di sekitar lingkungan Pengadilan Negeri. Massa tersebut makan siang di sebuah rumah makan padang yang tidak jauh dari Pengedilan Negeri.

12.20 WIB - Tiga Kopaja 608 dari arah Ragunan mendatangi massa pendukung korban tersebut. Sempat terjadi adu mulut, sebelum pecah kerusuhan lebih besar yang dipicu penembakan terhadap salah seorang massa pendukung korban.

12.30
WIB- Kerusuhan lebih besar terjadi. Massa kedua kubu menggunakan senjata tajam, seperti golok. Sempat terjadi juga beberapa kali tembakan yang dilepaskan massa pendukung terdakwa ke arah massa pendukung korban.

13.30 WIB - Bentrokan selesai setelah polisi menerjunkan kurang lebih 500 personel, dari Polres dan Polda.

14.30 WIB - Massa kedua kubu pendukung membubarkan diri.

15.00 WIB - Kapolda datang, kedua terdakwa tidak jadi dibawa ke PN Jakarta Selatan, sidang ditunda.(
Kasatreskrim, Kompol Nurdi Satriadji / tempointeraktif.com )


Yah, semoga ini yang terakhir kali gan, jangan ada lagi darah yang tertumpah sia-sia. Damai Indonesia.

0 comments:

Facebook Fans

Terimakasih Sudah Menjadi Fans

CHAT

Direktori Blog

BloggingGratis Top 1,000,000 Sites : Blog With Dofollow TopOfBlogs Hyperlocal Blogs - BlogCatalog Blog Directory Wordpress Topsites Entertainment blogs 100 Blog Indonesia Terbaik Add to favourite links Literature Science Blogs TOP.ORG - Topsites PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia Entertainment Blogs - Blog Rankings free blog directory Hihera.com Blog Directory & Search engine Top Blogs online counter Powered by  MyPagerank.Net

Follow S.T.R.O.V

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP